Sabtu, 15 Juni 2013

20.01


Raden Dewi Sartika adalah puteri dari Raden Somanagara, seorang pejuang dari Jawa Barat. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Ayahnya Raden Somanagara, meninggal dalam pembuangan di Ternate karena menentang pemerintah Belanda.

            Raden Dewi Sartika mempunyai cita-cita yaitu memajukan wanita Indonesia. Kebiasaan Dewi Sartika sewaktu kecil ialah bermain sekolah-sekolahan dengan anak perempuan sebayanya. Dewi Sartika selalu bertindak sebagai guru dan teman-temannya sebagai murid.

            Pada tahun 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus untuk wanita, yang disebut Sekolah Isteri. Murid-muridnya diajarkan berhitung, membaca, menulis, menjahit, menyulam, merenda, dan lain-lain. Sekolah itu mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga muridnya semakin bertambah banyak.

            Pada tahun 1910, nama Sekolah Isteri diganti menjadi Sekolah Keutamaan Isteri. Mata mata pelajarannya pun bertambah pula. Dewi Sartika berusaha mendidik anak-anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan terampil.

            Di Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, dan lain-lain muncul pula Sekolah Keutamaan Isteri. Dalam memajukan Sekolah Keutamaan Isteri, Dewi Sartika banyak mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari suaminya Raden Kanduruan Agah Suriawinata.

            Pada masa perang kemerdekaan, kota Bandung diduduki oleh Belanda. Dewi Sartika terpaksa menghentikan kegiatannya dan mengungsi ke Cinean. Ia meninggal dunia pada tanggal 11 September 1947 di Cinean, kemudian makamnya dipindahkan ke Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar