Sebuah planet asing yang baru
ditemukan sangat istimewa karena mengorbit bintang yang tengah sekarat. Planet
semacam ini dicari-cari karena dapat membantu para astronom mempelajari proses
hancurnya planet. Hal tersebut akan membuka pengetahuan baru mengenai proses
terjadinya kiamat di tata surya.
Planet asing tersebut jenis palnet
gas dan berukuran enam kali Planet Jupiter. Ia mengorbit bintang raksasa merah
bernama HD 102272 yang berada di rasi bintang Leo, 1200 tahun cahaya dari Bumi
(1 tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer). Di bintang ini sebelumnya
pernah ditemukan planet lain namun dengan jarak orbit lebih jauh.
Bintang-bintang berukuran kecil dan
sedang seperti Matahari diyakini akan berangsur-angsur berubah menjadi bintang
raksasa merah seiring berkurangnya emisi energi nuklir yang dilepaskannya.
Begitu hidrogennya habis dilepaskan, inti bintang akan mengembang lalu mulai
membakar helium. Bagian permukannya akan menggembung hingga 100 kali ukuran
aslinya. Saat Matahari berubah sebesar itu, Bumi dan sejumlah planet mungkin
telah hancur.
“Saat bintang-bintang raksasa merah
mengembang, mereka akan melahap planet-planet terdekat,” ujar Alexander
Wolszczan, seorang pakar astrofisika dari Pennsylvania State University yang
merekam planet baru itu dengan Hobby-Eberly Telescope di Observatorium
McDonals, Texas, AS. Ia dan timnya menggunakan teknik pemantauan gejolak cahaya
saat planet melakukan transit atau melintas di depan bintangnya.
Planet yang baru ditemukan hanya
berjarak 0,6 AU (1 astronomical unit setara dengan jarak Matahari-Bumi). Ini
merupakan jarak terdekat sebuah planet dengan bintang raksasa merah yang pernah
terekam sejauh ini. Bintangnya sendiri baru 10 kali lipat ukuran Matahari dan
akan terus mengembang hingga 100 kali lipat.
“Planet itu sendiri mengorbit bukan
di ruang hampa melainkan gas yang dihembuskan akibat gejolak bintang. Jadi,
energi untuk mengorbit terganggu gesekan atmosfernya dengan gas dan akhirnya
mulai limbung bergerak spiral,” jelas Wolszczan. Bagaimana akhir cerita planet
tersebut, Wolszczan mengatakan mungkin belum akan terjadi dalam 100 juta tahun
ke depan. Matahari sendiri membutuhkan waktu 5 miliar tahun untuk berubah
menjadi bintang raksasa merah.
0 komentar:
Posting Komentar